Penjaga Sekolah di Mangaran Ditangkap Polisi Diduga Cabuli Siswi SD


Mapolres Situbondo. foto (Istimewa)


SITUBONDORealitas.Info  - Seorang penjaga sekolah berinisial R (30) diKecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ditangkap polisi pada hari minggu 16 Juni 2024 sekitar pukul 16.00 Wib.

.
Informasi yang dihimpun BeritaNasioanl.id,  kasus pencabulan yang dilakukan R terhadap  Siti (nama samaran)  terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Mangaran tiga tahun lalu atau sejak korban masih di kelas VI Sekolah dasar.

 

Kebejatan Pelaku tak berhenti sampai Siti (korban) lulus sekolah dasar, namun berlanjut hingga korban kelas 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP),”Pelaku selalu mengancam akan membunuh korban dan mengancam akan menyebar video mereka berdua apabila permintaan pelaku tidak dituruti,” kata seorang narasumber yang enggan disebut namanya.

 

Karena selalu diancam, korban kemudian melaporkan pengancaman terhadap keluarganya, tak terima anaknya dicabuli, orang tua korban melapor ke polisi. Tanpa menunggu lama, R langsung ditangkap Satreskrim Polres Situbondo untuk diproses hukum.

 

Kuswadi Kepala Sekolah SD di Kecamatan Mangaran kepada awak media BeritaNasional.id mengaku kaget atas penangkapan penjaga sekolah tempatnya mengabdi,’Saya selaku kepala Sekolah kaget mas mendengar kabar R penjaga sekolah di tangkap dilingkungan sekolah, untuk memastikan kabar tersebut, 1 jam kemudian atau jam 5 sore kami ke Polres Situbondo untuk memastikan ternyata betul kabar tersebut,” papar Kuswadi.


Mendengar kasus pencabulan yang dilakukan penjaga sekolahnya, Kuswadi mengaku  bertambah kaget pasalnya terduga pelaku R tidak menunjukkan hal – hal aneh dalam kesehariannya dalam menjalankan tugas.


“Kalau keserian R ini kami lihat normal – normal saja mas, bahkan R ini sering aktif di grup Hadrah sehingga sering diundang jika ada acara keagamaan baik disekolah maupun oleh warga sekitar,” ungkap Kuswadi. Rabu (19/06/2024).

 

 Dengan kejadian itu, pihak sekolah saat ini sedang menyelidiki kemungkinan adanya korban lain selain Siti (nama samaran),”Kejadian ini cukup menampar bagi kami yang bersusah payah mengharumkan nama sekolah, kami berharap tidak ada korban lainnya,” tutur Kuswadi.

 

Hal serupa juga disampaikan Afif  wali kelas 5 dan mantan guru korban, iapun tak menduga jika disekolah tempatnya mengajar pernah terjadi kasus dugaan pencabulan yang menimpa anak didiknya.

 

“Sangat kaget lah pak pastinya, pasalnya keseharian korban di sekolah waktu kelas 6 SD tidak ada yang mencurigakan bahkan anaknya tetap ceria disekolah tapi memang jika acara – acara besar disekolah anak ini tidak pernah hadir,” tandas Afif



Topik Terkait

Baca Juga :